I'm Back

Hwaaa...udah lama nggak ngurusin blog
setaun lebih telantar
setaun kemaren kegiatanku lumayan padet
apalagi semester kemaren
haduhhh..sangat2 padet, ya itu karena aku sok2an banget ambil banyak mata kuliah dan salah satu mata kuliah semester atas yang aku ambil adalah: DRAMA, yang jadwal latiannya 3 kali seminggu
dan sialnya, jadwal kuliahku tubrukan semua, di hari Senin aja ada 5 makul, dan ke-5 makul itu nggak bisa diganti di hari lain -__-
bayangkan dari jam 8.40 sampe jam 17.30 ngampus, non-stop habis itu disambung latian drama sampe tengah malem
dan sialnya lagi hampir setiap hari aku masuk kuliah jam 7
minggu2 pertama aku stress dan kecapekan sampe akhirnya sakit -____-
tapi setelah itu............ ya udah biasa aja :D

segini dulu deh, nanti aku pengen cerita soal pentas DRAMAku :D




Kenyataan

Hari ini langit cerah tanpa cela
Sore ini kuhabiskan hari bersamamu
Waktupun berubah dari kelabu menjadi pelangi
Berbagi cerita mengisi kekosongan

Namun itu semua tak berlangsung lama
Langit cerah nampak kelabu bagiku
Tak kala kutahui berbagai fakta tentangmu
dan....tentangnya

Iya, Tuhan seperti memberikanku berbagai kemudahan dan kesempatan untuk mengetahui kenyataan
Kenyataan yang aku harap bukan kenyataan
Tapi, aku selalu menampiknya
Mengabaikannya
Menutup mata telinga terhadapnya
Walau kenyataan2 itu menampar2 mukaku
dan berteriak keras2 di telingaku

Yah..mungkin aku harus menyerah
menyerah pada kenyataan2 itu
Menerima kenyataan bahwa memang kau tak memiliki rasa seperti rasaku terhadapmu

Mungkin aku harus menghilang
Menghilang darimu
Mungkin aku harus mengubur dalam2
Mengubur semua hal tentangmu

Ahhh..bukan "mungkin" tapi "HARUS"
Harus menghilang dan harus mengubur.

I Miss The Old You, and I Hate The New One


I miss the old you and I hate the new one.
itu bukan hanya statement kosong belaka, ya aku berharapnya kalo itu cuma statement kosong
Namun kenyataannya, itulah yang kini terjadi
kamu bukanlah kamu yang aku kenal dulu
kamu yang penuh canda, kamu yang penuh perhatian
kamu yang membuatku nyaman, aman

Kini, kamu hanyalah sesosok manusia dingin
yang tak pernah sekalipun peduli akanku lagi
Saat kau temukan kesenangan baru bersama yang lain
Kamu hanya mencariku saat kau butuh aku

Yah, memang seharusnya aku tak berharap sesuatu yang lebih terhadapmu
Memang salahku yang terlalu berharap padamu
Tapi, ini juga bukan inginku
Rasa ini tiba-tiba datang
Terlalu cepat, hingga aku tak sanggup menahannya


Sini, Dengarkan Kata Hatiku


 Hei kamu, sini duduklah disebelahku
Ada yang ingin aku bicarakan
Maukah sejenak mendengar kata hatiku?
Hati yang selalu meminta didengar
Namun tak pernah kau dengar
Karena kata hatiku ini tak lebih dari bisikan lirih
Iya, salahku memang
Entah kenapa saat aku dekat denganmu seperti ini
Suaraku hilang begitu saja
Hanya bisikan lirih yang keluar saat kubuka mulutku ini
Mungkin aku gugup, takut, belum  siap, dan masih banyak lagi alasan yang membuatku kehilangan suara dan...keberanian
O iya, sebagai teman bicara kubawakan dua gelas coklat hangat
Yang akan membantu mencairkan kebekuanku nanti
Dan mencairkan hatimu untukku

Yasudahlah..ayo lekas kita bicara
Dengarkan ini baik-baik ya
Hatiku ini selalu berkata berulang
Bahwa rasaku untukmu ini bukan hanya rasa main-main
Bukan hanya rasa yang mudah datang dan pergi

Rasa ini akan menjadi kekhawatiran kala kau tak nampak di kedua bola mataku
Rasa ini berubah bahagia kala kau datang menghampiri
Rasa ini akan menjadi luka kala melihatmu bergandeng tangan. Erat.
Namun bukan tanganku yang menggenggam tangamu

Haaahh..kali ini pun kau tak mendengarnya
Kau hanya memandangi gelas coklat sambil sesekali menyesapnya pelan
Ternnyata hangat coklat itu tak membantu

Mungkin lain kali aku akan mengajakmu bicara lagi
Namun saat itu aku akan meminjam toa masjid
Iya, biar suara hatiku ini terdengar
Dan coklat panas, bukan hangat lagi, agar mampu mencairkan hatimu

Teruntuk Kamu

Teruntuk kamu, ciptaan Tuhan yang indah
Dapatkah kau hentikan langkahmu sejenak?
Sudikah kau jawab gelisah hatiku ini?

Gelisah yang tak terjawab akan diam sikapmu
Tak ada kata terucap dari mulutmu
Tak ada sapa kala bersua

Kau hanya diam
Acuhkanku dengan segala kegelisahan ini
Adakah salah ucap dari mulutku ini
Yang tak sengaja melukai hatimu

Katakanlah
Aku bukan cenayang apalagi malaikat
Dan aku akan memperbaikinya untukmu

Jangan hanya diam membisu tanpa ucap





Seandainya Kau Tau

Seandainya kau tau apa yang aku rasakan sebenarnya
akankah masih, kau sedekat ini denganku?
akankah masih, kau tertawa selepas ini denganku?
akankah masih, kau tersenyum kala bertemu denganku?
akankah masih, kau menyapaku riang?
akankah masih, candamu mengisi hari-hariku?

Ataukah,
kau akan menjauh dan menghilang dariku?
tawamu untukku lepas dari bibirmu?
senyummu untukku hilang?
sapaan riangmu menjelma menjadi kediaman nyata?
candamu tak lagi mengisi hariku?

Tidak.
Aku tidak ingin kau tau semua ini
Semua hal tentangmu, bersamamu lebih berharga daripada perasaanku
Egois.
Ya memang, aku egois pada diriku sendiri
Rasa takut kehilanganmu
Aku tak siap dan tak akan pernah siap

Tapi,
Sebelah hatiku memberontak
Ingin teriakkan semua ini
Ingin kau tau yang sebenarnya
Ingin kau menyadari keberadaanku

Aku.
Aku,sahabatmu, yang selalu ada untukmu
Aku yang selalu berharap untuk bisa lebih dari sahabat
Ya, Aku.

Berlebihankah aku

Berlebihankah aku
Jika aku mengharapkanmu lebih dari sahabat?

Berlebihankah aku
Jika aku gelisah menunggu balasan dari setiap pesanku untukmu?

Berlebihankah aku
Jika aku kesal saat kau dekat wanita lain?

Berlebihankah aku
Jika aku ingin bersamamu disetiap waktuku?

Berlebihankah aku
Jika aku menginginkan bahumu sebagai sandaran dari semua tangis dan sedihku?

Berlebihankah aku
Jika aku menginginkan tanganmu yang mengusap tiap tetes air mataku?

Berlebihankah aku
Jika aku ingin kedua tanganmu yang membantuku berdiri kala aku terjatuh?

Berlebihankah aku
Jika aku ingin punggungmu sebagai pelindung tubuh kecilku ini?

Berlebihankah aku
Jika aku hanya ingin lingkaran lenganmulah yang memelukku?

Berlebihankah aku
Jika aku ingin katakan ini semua padamu?