Sini, Dengarkan Kata Hatiku


 Hei kamu, sini duduklah disebelahku
Ada yang ingin aku bicarakan
Maukah sejenak mendengar kata hatiku?
Hati yang selalu meminta didengar
Namun tak pernah kau dengar
Karena kata hatiku ini tak lebih dari bisikan lirih
Iya, salahku memang
Entah kenapa saat aku dekat denganmu seperti ini
Suaraku hilang begitu saja
Hanya bisikan lirih yang keluar saat kubuka mulutku ini
Mungkin aku gugup, takut, belum  siap, dan masih banyak lagi alasan yang membuatku kehilangan suara dan...keberanian
O iya, sebagai teman bicara kubawakan dua gelas coklat hangat
Yang akan membantu mencairkan kebekuanku nanti
Dan mencairkan hatimu untukku

Yasudahlah..ayo lekas kita bicara
Dengarkan ini baik-baik ya
Hatiku ini selalu berkata berulang
Bahwa rasaku untukmu ini bukan hanya rasa main-main
Bukan hanya rasa yang mudah datang dan pergi

Rasa ini akan menjadi kekhawatiran kala kau tak nampak di kedua bola mataku
Rasa ini berubah bahagia kala kau datang menghampiri
Rasa ini akan menjadi luka kala melihatmu bergandeng tangan. Erat.
Namun bukan tanganku yang menggenggam tangamu

Haaahh..kali ini pun kau tak mendengarnya
Kau hanya memandangi gelas coklat sambil sesekali menyesapnya pelan
Ternnyata hangat coklat itu tak membantu

Mungkin lain kali aku akan mengajakmu bicara lagi
Namun saat itu aku akan meminjam toa masjid
Iya, biar suara hatiku ini terdengar
Dan coklat panas, bukan hangat lagi, agar mampu mencairkan hatimu

0 Responses